Mungkin
banyak menyangka toponimi (penamaan daerah) Ujunggenteng erat kaitannya
dengan nama benda yang biasa dipakai sebagai peneduh rumah dari tanah
liat (disebut genteng dalam bahasa Indonesia atau kenteng
pada bahasa Sunda. Ternyata keliru. Pabrik genteng terkenal adalah
daerah Jatiwangi di Majalengka, bukan di wilayah pakidulan Sukabumi
ini.
Genteng (bahasa Sunda) berarti heureut di antara dua nu rubak (sempit di antara yang lebar). Untuk memudahkan ilustrasi, mari cermati wawangsalan dalam bahasa Sunda, yaitu nyiruan "genteng" cangkengna, masing mindeng pulang anting. Isi wawangsalan yang dimaksud adalah papanting (serangga). Serangga terdiri atas 3 bagian yakni kepala (cephal), dada (thorax) dan perut (abdomen). Antara dada dan perut ada bagian yang genteng atau heureut (kecil) persis pada bagian pinggangnya. Gambaran serangga ini bisa untuk menjelaskan kondisi daratan wilayah Ujunggenteng. Istilah genteng dalam bahasa Sunda sendiri bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia lebih merujuk pada makna dua tanah sempit yakni tanah genting.
Adalah Panama (di benua Amerika) merupakan tanah genting
terkenal karena meringkas jarak lumayan panjang. Terusan Panama
strategis digunakan untuk keperluan lalu-lintas pelayaran dunia. Berkat
terusan ini, jarak setara 13.000 km (setara 13 kali panjang pulau Jawa)
berhasil dipangkas.
Sebagai contoh, jika kapal Anda akan berlayar dari San Francisco (Pantai Barat/Samudra Pasifik) menuju kota New York (Pantai Timur AS/Samudra Atlantik) melalui jalur konvensional yaitu Selat Magelhaens (di ujung benua Amerika dan tidak melalui terusan ini) maka jarak perjalanannya menjadi 22.500 km (14.000 mil). Sedangkan jika memanfaatkan terusan maka jaraknya hanya menjadi 9.500 km (6.000 mil) saja!
Tanah
genting lainnya Suez (di Mesir) merupakan jalan pintas dari Eropa ke
Asia. Semenanjung Malaya di Asia Tenggara memiliki tanah genting Kra
di Patani Thailand Selatan. Di Indonesia, Sulawesi barangkali memiliki
tanah genting cukup panjang, namun tak ada terusan di sini. Bila Anda
dari Palu hendak ke Poso yang jaraknya relatif dekat, maka harus
mengelilingi Gorontalo, Manado dan Bitung bila dengan kapal laut.
Di
Ujunggenteng pun tak ada terusan. Nama Ujung berkaitan dengan daratan
menjorok ke lautan relatif dekat hanya sekitar 2 km. Nama genteng sendiri merupakan tanah genting
sempit di antara bekas dermaga tua di sisi barat dan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) Ujunggenteng di sisi timur. Jaraknya sekitar 100 m. Di bekas
dermaga menyerupai teluk itu dijadikan lokasi berlabuhnya
perahu-perahu nelayan. Bekas dermaga tua persis berada di depan Pos
Perwakilan TNI-AU Lanud Atang Senjaya, Ujunggenteng.
Berburu ikan laut segar di TPI
Letak
TPI berada di sebelah timur Pos Perwakilan TNI AU Lanud Atang Senjaya.
Suasana di pagi hari cukup ramai. Perahu-perahu nelayan yang melaut
sejak sore hari, pada pagi hari mendarat membawa sejumlah hasil laut.
Ikan-ikan
segar yang baru diturunkan dapat Anda beli di sini. Selain ikan layur
populer di pantai selatan, ikan lainnya adalah bawal, tongkol, udang,
kuwe, jongjolong, belanak, kakap, blatukak, cumi-cumi, dan sebagainya.
Bagi pecinta ikan-ikan besar, Anda bisa dimanjakan oleh ikan jangilus,
ikan pari, atau ikan hiu. Lobster pun dijumpai di pasar ikan ini.
Selain
ikan segar, di pasar ini dijual pula ikan asin seperti: jambal roti.
Bagi suka jeroan ikan, jeroan ikan jangilus dan hiu dijual secara
khusus. Begitupula sirip hiu. Jangan takut ikan yang Anda beli busuk
gara-gara terlampau jauh jarak pulang. Sejumlah pedagang di sekitarnya
menyediakan kemasan dus dan es batu untuk kesegaran buah tangan Anda.
Sekedar
membedakan dengan bahan protein lainnya seperti daging sapi dan domba
(disebut juga daging merah, merah bisa diasumsikan tanda bahaya bagi
berisiko penyakit kelebihan lemak), maka daging ikan dikenal sebagai
golongan daging putih. Daging putih bersifat non-kolesterol sehingga
selain nikmat juga aman dikonsumsi.
Sumber : dikutip dari BLOG PBSI S2 UNSUR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar