Kalangan akademisi dalam dan luar negri (foto-foto: Rudy Sy)
Dua peserta dari sduadua asyik menyimak materi
Semangat otonomi daerah berdampak positif membuat daerah otonom di Nusantara bebenah meningkat diri. Salah satunya berjuang mendirikan perguruan tinggi di daerah, sebagai upaya memberi kesempatan luas bagi warganya untuk menimba ilmu dan meningkatkan pengembangan dirinya. Karena, Indeks pendidikan merupakan salah satu barometer untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Dalam sejarahnya, Universitas Suryakancana Cianjur memiliki 2 (dua) Fakultas yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan memulai aktivitas akademik pada tanggal 11 September 1964. Setelah berdiri STKIP, kemudian menggabungkan kedua Perguruan Tinggi saat itu STHS dan STKIPS dalam satu yayasan yaitu Yayasan Pembina Perguruan Suryakancana (YPPS) Cianjur. Pada tahun 2000-an Yayasan Pembina Perguruan Suryakancana Cianjur, memperjuangkan agar di Kabupaten Cianjur bediri suatu Universitas Suryakancana atas surat keputusan Mendiknas RI No : 100/D/O/2001 Universitas Suryakancana berdiri : Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik.
Pada tahun 2008 atas surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor : Dj.I/303/2008 Tentang Izin Pembukaan Program Studi (S1) pada Perguruan Tinggi Agama Islam Swasa (PTAIS) pada Tahun 2008, maka dibukalah Fakultas Agama Islam yang terdiri dari dua program stdi, yaitu Program Studi Kependidikan Islam dan Program Studi Ekonomi Syari’ah.
Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi bidang Pendidikan, Penelitian dan pengembangan serta Pengabdian pada masyarakat, Universitas Suryakancana Cianjur berencana mengadakan seminar nasional dan internasional, 28 Mei dan 4 Juni 2011.
Upaya ini ditempuh dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan target pertama dan utama untuk meraih kualitas manusia unggul dan kompetitif. Kegiatan ini merupakan “gawe bareng” Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) S2, FKIP Unsur dan MGMP Bahasa Indonesia SMA se-Kab. Cianjur akan mengadakan Seminar Internasional II bertemakan: Memperkuat Karakter Bangsa Melalui Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia.
Seorang mahasiswa sedang bertanya dalam semiloka tsb
Narasumber terdiri dan pakar Bahasa, Sastra dan Budaya berkompeten di bidangnya. Yakni Prof. Dr. Henry Chambert Loir (EFEO, Lembaga Penelitian Perancis); Prof. Dr. David Reeve (University of New South Wales, Sydney, Australia; Conjoint Associate Professor UNSW, ILTI Academic Coordinator ACICIS) dan Prof. Dr. H. Yus Rusyana (UPI Bandung).
Sebelumnya, FKIP Unsur juga menggelar Seminar nasional, Sabtu, 28 Mei 2011. Seminar ini menghadirkan Sastrawan dan dramawan internasional, Putu Wijaya dan Dr. Hj. Siti Maryam, M.Pd (Sekretaris PBSI S2/FKIP Unsur) di Aula Universitas Suryakancana.
Dengan dihadirkannya para pakar ini, diharapkan dapat membuat atmosfer pendidikan di Kabupaten Cianjur lebih bergelora.
Selain itu mampu memotivasi peneliti, para guru maupun mahasiswa untuk meneliti dan mengaplikasikannya sebagai basis pendidikan karakter di Indonesia. *** (dan w dhien)
Link : (klik) lihat di sini Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar